Sepakbola.club – Gary Neville tidak ragu untuk mengkritik mantan timnya, Manchester United, setelah mereka mengalami kekalahan telak 0-3 di tangan Tottenham Hotspur. Sebagai mantan kapten MU, Neville menyaksikan dengan kecewa bagaimana timnya tampil sangat buruk dalam pertandingan yang berlangsung di Old Trafford pada 29 September 2024. Ia menyebut bahwa penampilan tersebut sangat mengecewakan, terutama di kandang sendiri. Manchester United Jelek Banget.
Kartu merah Bruno Fernandes pada menit ke-42 hanya menambah derita tim, tetapi Neville menggarisbawahi bahwa sebelum insiden tersebut, MU sudah menunjukkan kerapuhan. Hal ini menjadi catatan penting, mengingat ekspektasi tinggi dari tim sekelas Manchester United.
Kerapuhan yang Terlihat Jelas Manchester United Jelek Banget
Gol pertama Spurs menjadi contoh jelas dari kerapuhan MU. Tim yang awalnya berusaha menyerang justru kehilangan bola dan membiarkan Micky van de Ven maju ke depan untuk memberikan assist. Situasi ini menunjukkan bahwa meskipun bermain di kandang, MU gagal menerapkan pressing dengan efektif. Sebagai hasilnya, tim lawan dengan mudah menciptakan peluang yang berbahaya.
Penampilan Buruk di Babak Pertama
Babak pertama menjadi momen terburuk bagi MU, dan Neville mengakui bahwa ini adalah hari yang mengejutkan dan menyedihkan. “Ini hari yang sangat buruk buat Ten Hag,” ujarnya. Dalam komentarnya untuk Sepakbola.club, ia menyatakan bahwa kartu merah yang diterima Fernandes mencerminkan kondisi tim secara keseluruhan di babak pertama. Neville menyebut penampilan mereka sebagai salah satu yang paling memalukan di bawah Ten Hag.
Bagi Neville, hasil tersebut tidak hanya sekadar angka di papan skor, tetapi juga mencerminkan keadaan mental dan teknis tim. “Hari ini benar-benar mengejutkan saya, betapa terpuruknya mereka,” imbuhnya. Ia mengingatkan bahwa meskipun MU pernah mengalami masa sulit di bawah pelatih sebelumnya, hari itu terasa seperti titik terendah.
Refleksi untuk Manchester United Jelek Banget
Dengan kekalahan ini, Neville menyerukan agar pihak manajemen dan pelatih merenungkan kembali strategi dan komitmen tim. “Saya tahu David Moyes, Ole Gunnar Solskjaer, Louis van Gaal, Jose Mourinho, dan Ralf Rangnick juga mengalami masa-masa sulit,” katanya. Namun, kekalahan kali ini memiliki nuansa yang berbeda, seolah-olah tim benar-benar terpuruk.
Ke depan, Manchester United perlu melakukan introspeksi. Tim harus segera bangkit dari keterpurukan ini jika ingin kembali ke jalur kemenangan. Ini adalah saat yang krusial bagi MU untuk menemukan kembali identitas mereka sebagai salah satu klub terbesar di dunia. Dalam sepakbola, momen-momen sulit sering kali menjadi titik awal untuk kebangkitan yang lebih baik.