Sepakbola.club – Juergen Klopp, pelatih Liverpool, masih menyimpan rasa sebal terhadap tindakan Sergio Ramos di final Liga Champions 2018. Kejadian tersebut, yang berujung pada cedera Mohamed Salah, tidak hanya menjadi momen buruk bagi Liverpool, tetapi juga menyisakan luka bagi Klopp. Dalam sebuah diskusi podcast, ia mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap perilaku Ramos yang di nilai berlebihan. Situasi ini menyoroti dinamika antara pelatih, pemain, dan insiden yang bisa mengubah jalannya pertandingan. Kroos Sebal Dengan Ramos.
Insiden di Final Liga Champions 2018 Kroos Sebal Dengan Ramos
Pada final Liga Champions 2018, Liverpool menghadapi Real Madrid dalam pertarungan yang sangat di nantikan. Namun, harapan Liverpool mulai memudar ketika Mohamed Salah mengalami cedera akibat tekel keras dari Ramos. Cedera ini memengaruhi performa tim, dan akhirnya Liverpool kalah dengan skor 1-3. Klopp menganggap insiden tersebut sebagai momen krusial yang bisa jadi berbeda jika Salah tetap bermain. “Sergio Ramos sangat berpengaruh, dan tindakan itu jelas mengubah jalannya pertandingan,” ungkap Klopp.
Reaksi Klopp terhadap insiden ini bukan tanpa alasan. Kehilangan Salah, yang merupakan salah satu pemain kunci, membuat Liverpool kesulitan untuk menemukan ritme permainan yang optimal. Dampak cedera Salah di rasakan tidak hanya dalam pertandingan itu, tetapi juga dalam perjalanan Liverpool di kompetisi tersebut. Klopp menganggap tindakan Ramos sebagai tindakan yang tidak sportif dan sangat merugikan.
Pandangan Toni Kroos tentang Ramos
Toni Kroos, mantan rekan setim Ramos di Real Madrid, memberikan pandangannya mengenai karakter dan perilaku Ramos di lapangan. Meskipun mereka bersama-sama meraih banyak kesuksesan, Kroos tidak selalu sejalan dengan gaya bermain Ramos. Dalam podcast “Einfach mal Luppen,” Kroos mengakui bahwa meskipun Ramos seorang pemain berbakat, ia juga memiliki sisi yang kurang di sukai. “Sergio Ramos mengatakan banyak hal yang tidak kusukai,” ujarnya. Pernyataan ini menunjukkan bahwa hubungan di ruang ganti tidak selalu sempurna.
Taruhan Terpercaya Setiap Hari
Kroos juga menyoroti tindakan Ramos yang sering kali berlebihan, seperti dalam insiden kartu merah Juan Cuadrado pada final Liga Champions 2017. Dalam situasi tersebut, Cuadrado di kenakan kartu merah setelah di anggap melakukan tindakan tidak sportif terhadap Ramos. “Dia hanya sedikit terkena kontak, tapi reaksi Ramos sangat berlebihan,” tambah Kroos. Hal ini menunjukkan bahwa tidak semua tindakan Ramos di lapangan mendapatkan dukungan dari rekan-rekannya, bahkan setelah meraih banyak trofi bersama.
Kemenangan dan Kontroversi
Meski sukses di lapangan, kesuksesan Real Madrid di bawah Ramos tidak terlepas dari kontroversi. Ramos di kenal sebagai pemain yang tidak takut mengambil risiko, bahkan jika itu berarti berhadapan dengan hukum permainan yang ketat. Dalam beberapa kasus, tindakannya di lapangan justru menjadi sorotan, bukan hanya karena skill, tetapi juga karena etikanya. Seperti yang di ungkapkan Kroos, situasi di mana Ramos melakukan diving atau berakting berlebihan sering kali memicu kemarahan di kalangan pemain lawan dan penggemar.
Di balik kesuksesan mereka meraih dua gelar LaLiga dan tiga Liga Champions, tetap ada bayang-bayang dari keputusan dan perilaku Ramos yang membuat banyak orang mempertanyakan moralitas dalam sepak bola. Hal ini menciptakan ketegangan antara pencapaian tim dan integritas permainan. Namun, dalam pandangan Klopp dan Kroos, insiden-insiden ini bukan hanya sekadar momen kontroversial, tetapi juga menjadi pelajaran bagi semua pemain untuk selalu bermain dengan sportivitas.
Kesimpulan Kroos Sebal Dengan Ramos
Kekesalan Juergen Klopp terhadap Sergio Ramos adalah contoh bagaimana insiden di lapangan bisa meninggalkan dampak yang mendalam, tidak hanya bagi tim yang kalah, tetapi juga bagi pelatih dan pemain lain. Meskipun Ramos adalah salah satu bek terbaik di generasinya, tindakan kontroversialnya sering kali mengundang kritik, bahkan dari rekan-rekannya sendiri seperti Toni Kroos. Dalam sepak bola, momen-momen seperti ini mengingatkan kita bahwa meskipun kompetisi bisa sangat sengit, penting untuk menjaga sportivitas dan integritas di atas segalanya.